Aceh Utara, DOBRAKPOST.COM | Puskesmas Meurah Mulia menggelar kegiatan Lokakarya Mini Tribulanan lintas sektor, kamis (6/11/2025), di aula puskesmas. Kegiatan tersebut dihadiri oleh unsur Muspika Meurah Mulia, para kepala desa (geusyik), tokoh masyarakat, serta tenaga kesehatan.
Lokakarya ini bertujuan memperkuat koordinasi dan kerja sama lintas sektor dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat gampong.
Turut dihadiri dalam kegiatan tersebut Danramil 07/Meurah Mulia Lettu Inf. Zuhfrizal bersama Sertu Gunawan,Kapolsek Meurah Mulia, Iptu Mulyadi,Sekcam Meurah Mulia, Amiruddin, S.Pd., Para geusyik se-Kecamatan Meurah Mulia, Para bidan desa se-Kecamatan Meurah Mulia,Mukim Tunong, Tgk. Fauzan,Kepala KUA Meurah Mulia, Tarmizi, S.H.I.
Saat diwawancara awak media, Kepala Puskesmas Meurah Mulia, Nurzahri, S.K.M.,M.K.M., menegaskan pentingnya dukungan semua pihak terhadap program-program kesehatan yang dijalankan di wilayah kerja puskesmas Meurah mulia, terutama permasalahannya di bagian gizi buruk dan stunting pada tahun ini ada sekitar 160 orang saya berharap akan berkurang di tahun 2026 dengan memberikan makanan tambahan atau TMT dari puskesmas, anggarannya dari bok dan dari pusat ke peserta gizi kurang dan stunting
“Pelayanan kepada masyarakat harus terus ditingkatkan. Para geusyik diharapkan dapat mendukung program pemerintah di bidang kesehatan. Anggaran desa hendaknya dapat distabilkan untuk mendukung kegiatan kesehatan masyarakat, jangan sampai dipangkas,” kata Nurzahri.
Sementara itu, Sekcam Meurah Mulia, Amiruddin, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini perlu terus ditingkatkan karena menjadi wadah penting untuk mengevaluasi capaian program kesehatan di lapangan.
“Setiap geusyik harus mengontrol penuh kegiatan kemasyarakatan di gampong, terutama yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Kolaborasi dan pengawasan yang baik akan mempercepat tercapainya kesejahteraan warga,” tegasnya.
Di sisi lain, Kapolsek Meurah Mulia, Iptu Mulyadi, juga menekankan pentingnya sinergi antar instansi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat guna mendukung kelancaran berbagai program kesehatan.
“Polsek siap mendukung seluruh kegiatan lintas sektor yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat. Kondisi lingkungan yang aman sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program kesehatan,” ujarnya.
Dalam lokakarya tersebut turut dibahas isu strategis mengenai stunting, yang masih menjadi perhatian serius di wilayah Meurah Mulia. Berdasarkan data puskesmas, angka stunting di Meurah Mulia tercatat sebagai yang tertinggi di Kabupaten Aceh Utara.
“Ini menjadi peringatan bagi kita semua. Perlu kewaspadaan dan kerja nyata untuk menurunkan angka stunting. Kita menargetkan seribu bayi ke depan harus tumbuh sehat dan terbebas dari stunting,” ungkap Nurzahri.
Menutup kegiatan, Kepala Puskesmas Meurah Mulia kembali mengajak seluruh pihak, terutama aparatur gampong, untuk berperan aktif.
Kegiatan ditutup dengan komitmen bersama lintas sektor untuk memperkuat program pencegahan stunting, peningkatan pelayanan posyandu, serta pemantauan gizi anak di seluruh gampong wilayah kerja Puskesmas Meurah Mulia. (jal)














