Lhokseumawe, DOBRAK POST – Koordinator Percepatan Pembangunan Aceh (PPA), Tri Nugroho Panggabean, memberikan klarifikasi terkait pernyataan sebelumnya mengenai proyek Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Aceh.
Tri mengakui adanya kekeliruan dalam penyampaian informasi sebelumnya dan menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul.
“Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat atas ketidaktepatan informasi yang sempat saya sampaikan khusnya kepada NJ. Kami menyadari bahwa ada beberapa hal yang perlu diperjelas dan dikaji lebih dalam agar tidak menimbulkan salah paham,” ujar Tri, dikutip pada media Oposisinews86. Com Kamis (26/12/2024).
Tri menjelaskan bahwa informasi yang ia sampaikan sebelumnya berasal dari laporan awal yang diterima lembaganya. Namun, ia menegaskan bahwa data tersebut memerlukan proses verifikasi lebih lanjut agar sesuai dengan fakta di lapangan.
“Kami sangat menghargai amanah masyarakat untuk mengawal pembangunan di Aceh. Dalam hal ini, kami akan menyerahkan semua temuan dan informasi kepada pihak berwenang agar dapat ditindaklanjuti secara profesional dan transparan,” jelasnya.
Ia juga menyatakan komitmennya untuk mendukung kelancaran program P3A demi kesejahteraan petani. Menurutnya, proyek ini memiliki tujuan yang sangat baik dan penting bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung optimalisasi pengelolaan air untuk kebutuhan pertanian.
“Kami berharap semua pihak dapat bersama-sama menjaga tujuan mulia dari program ini. Jika ada hal-hal yang masih perlu diperbaiki, mari kita selesaikan dengan cara yang baik dan sesuai prosedur,” tambah Tri.
Dengan adanya klarifikasi ini, Tri berharap masyarakat dapat menerima penjelasan yang disampaikannya dengan baik. Ia juga menegaskan bahwa lembaganya tetap berkomitmen untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam mengawal setiap program pembangunan.
“Kami berjanji untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi ke depan, sehingga tidak terjadi kekeliruan yang dapat merugikan pihak manapun,” pungkasnya.