Aceh Tenggara, DOBRAK POST – Proyek Preservasi jalan (PJNW) Pekerjaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Aceh. Reservasi jalan Simpang Semadam-Lawe Alas Aceh Tenggara menelan anggaran cukup fantastis.
Sehingga patut dipertanyakan regulasi dan kualitas pekerjaanya. jalan Lintas Nasional minta BPJN Aceh mengawasi proyek yang tengah dikerjakan saat ini di Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara.
Hal ini bertujuan agar dapat menghasilkan kualitas jalan yang baik serta dapat bertahan untuk jangka waktu panjang.
“Kami masyarakat pengguna jalan berharap agar proyek Kementerian PUPR yaitu reservasi jalan Simpang Semadam-Lawe Alas dibawah pengawasan Balai Pelaksanaan Jalan Negara (BPJN) Propinsi Aceh wilayah III.
Sementara itu salah satu warga (DN), dalam konfirmasi mengatakan “Pengawasan perlu dilakukan supaya pekerjaan seperti proyek reservasi jalan Simpang Semadam-Lawe Alas. Agar dapat menghasilkan kualitas mutu yang baik.
Ia menambahkan, kalau yang saya lihat pada kegiatan proyek jalan nasional yang lagi dikerjakan di Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara saat ini.
“Sepertinya ada dugaan kurang pengawasan dari pihak PPTK dan juga konsultan pengawas (supervisi) atau pihak terkait lain yang ditunjuk bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan proyek jalan tersebut.
Lanjut dia lagi “Kami khawatir dimana setelah selesai nanti, jalan yang tidak rata ini akan digenangi air dan akhirnya cepat rusak, ujar warga yang mengaku kepada DOBRAKPOST, menutup konfirmasinya kepada Wartawan.
Sementara itu amatan yang dilakukan awak media ini dilokasi proyek reservasi jalan terkait apa yang dikatakan sejumlah warga tersebut, Rabu (11/12/2024), ternyata memang benar apa yang dikatakan warga yaitu mendapati beberapa titik badan jalan bergelombang tidak rata.
Terlihat reservasi jalan yang dikerjakan rekanan, ada beberapa tempat yang didapati terlihat bergelombang, namun pihak humas kegiatan tidak menjelaskan titik mana saja badan jalan yang tidak rata tersebut.
Ketua DPD Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penjara, provinsi Aceh ( Gegoh Selian ), kini angkat bicara. Dari hasil pantauan Gegoh Selian dilapangan, kegiatan pengaspalan tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan dikerjakan tanpa adanya transparansi yang memadai.
Disisi lain, pihak rekanan juga diduga pada kegiatan pekerjaan reservasi jalan tersebut untuk cairan pelengket hotmix badan jalan mereka menggunakan prime Coat.
Seharusnya yang digunakan untuk mengaspal objek yang sudah teraspal sebelumnya, rekanan seharusnya mempergunakan Tack Coat karena ini lebih lengket untuk pengaspalan badan jalan yang sudah pernah teraspal.
Terkait kenyataan ini, pihak rekanan belum berhasil terkonfirmasi lebih lanjut, sementara salah satu pekerja yang dijumpai dilokasi dirinya terkesan buang badan.