Lhokseumawe, DOBRAK POST – Jumat sore di sebuah kafe yang terletak di samping Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe, menjadi saksi dari gelora semangat ratusan anak muda yang hadir.
Mengenakan kaus putih, mereka berkumpul dengan wajah penuh keyakinan. Lagu-lagu penyemangat menggema di ruangan, membakar semangat dan menambah kehangatan suasana.
Tiba-tiba, suara tegas terdengar melalui mikrofon, menggugah perhatian semua orang, “Lhokseumawe butuh perubahan!” Seruan ini disambut sorak-sorai gemuruh, seakan menyuarakan mimpi bersama.
Di antara kerumunan, Muhammad Fadli, S.H., Ketua Umum Relawan Milenial Gerakan Baru Lhokseumawe, berdiri tegap. Tatapan matanya tajam dan penuh keyakinan, wajahnya menampakkan tekad kuat untuk membawa perubahan.
“Kita bukan hanya pendukung!” serunya, suaranya memenuhi ruang setengah terbuka itu. “Kita adalah pengawal demokrasi! Tidak ada tempat bagi intimidasi atau kecurangan dalam Pilkada ini. Kita akan kawal, kita pastikan pemilihan ini berjalan jujur dan bersih!”
Sorak-sorai meledak. Para milenial yang hadir, dengan sorotan mata yang penuh semangat, seolah menyatukan tekad untuk mengawal pemilihan yang adil. Bukan hanya relawan, mereka adalah penjaga demokrasi yang siap menghadang setiap bentuk kecurangan.
Saat suasana mencapai puncaknya, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Ismail A. Manaf, SE, dan Azhar Mahmud, SE—yang dikenal dengan singkatan IMAM—melangkah maju.
Di tangan mereka, tergenggam dokumen pakta integritas. Di hadapan semua yang hadir, mereka menandatanganinya, menunjukkan komitmen untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda.
“Kami ingin menjadikan Lhokseumawe sebagai kota yang ramah bagi pemuda,” ujar Azhar, suaranya penuh tekad. “Kami akan ciptakan ruang, peluang, dan lapangan kerja yang kalian butuhkan.”
Janji tersebut disambut tepuk tangan bergemuruh. Para milenial berdiri, mengangkat tangan sebagai bentuk dukungan. Mereka melihat IMAM bukan sekadar pasangan calon, tetapi sebagai sosok yang mengerti dan peduli pada masa depan generasi mereka.
Milenial di Garda Terdepan, Siap Mengawal Pilkada
Bagi para milenial, acara ini bukan hanya perayaan, melainkan awal dari perjuangan mereka. Mereka berjanji akan mengawasi setiap sudut kota, setiap tahapan pemilihan, dan memastikan integritas Pilkada 2024.
“Siapapun yang mencoba berbuat curang, siap-siap berhadapan dengan kami,” tegas Fadli, suaranya tegas, tatapan matanya menyapu ruangan, memastikan semua yang hadir memahami keseriusan mereka.
Para milenial saling pandang, menyatukan tekad dan komitmen untuk menjaga kebersihan proses demokrasi di Lhokseumawe.
Acara berlanjut dengan sesi diskusi. Milenial bergantian berdiri, mengungkapkan mimpi, ide, dan harapan mereka untuk Lhokseumawe. Di akhir acara, sebuah mandat simbolis diberikan kepada pasangan IMAM, tanda kepercayaan dan harapan yang kini terletak di tangan mereka.
Ketika kafe mulai sepi, para milenial keluar dengan tekad bulat. Mereka bukan sekadar datang untuk meramaikan acara ini; mereka siap memastikan bahwa suara mereka menentukan masa depan Lhokseumawe.
Acara memang sudah usai, tapi bagi mereka yang hadir, perjuangan untuk mewujudkan perubahan di Lhokseumawe baru saja dimulai.