DOBRAK POST – Di tengah derasnya arus informasi, tidak sedikit masyarakat yang terjebak oleh advokat gadungan. Dari janji manis hingga iming-iming penyelesaian masalah dengan cepat, masyarakat sering kali dibuat terlena, hingga akhirnya merugi.
Hendrik Budiono, seorang advokat sekaligus pemilik firma hukum Hendrik Budiono & Partners, berbagi panduan praktis untuk memilih kuasa hukum yang tepat dan menghindari penipuan.
Lewat edukasi di akun TikTok-nya, @hendrikbudiono, ia memaparkan poin-poin yang wajib diperhatikan oleh calon klien, baik saat mencari informasi awal maupun sebelum menandatangani surat kuasa.
Dengan gaya bicara tegas, Hendrik mengajak masyarakat berhati-hati. “Ada banyak oknum yang berpura-pura jadi advokat, padahal bukan. Jangan sampai kita jadi korban,” ujarnya.
Pastikan Identitas Advokat
Langkah pertama yang wajib dilakukan, menurut Hendrik, adalah memverifikasi identitas advokat. Jangan hanya percaya pada kartu nama atau omongan semata, mintalah advokat menunjukkan Kartu Tanda Pengenal Advokat dari organisasi resmi.
Bahkan, jika masih ragu, calon klien dapat meminta izin untuk memindai barcode pada kartu tersebut guna memastikan keasliannya.
Jangan Ragu Meminta Dokumen Penting
Untuk memastikan advokat benar-benar berlisensi, terutama dalam perkara perdata, calon klien berhak meminta advokat menunjukkan berita acara sumpah dari Pengadilan Tinggi.
Dokumen ini adalah tanda bahwa advokat tersebut telah mengucap sumpah profesi di hadapan hakim, suatu proses yang diwajibkan oleh undang-undang. “Jika memungkinkan, minta juga bukti e-Court dari Mahkamah Agung,” tambah Hendrik.
Perhatikan Alamat Kantor dan Tata Cara Pembayaran
Penting pula untuk mengetahui alamat lengkap kantor advokat yang akan menangani perkara. Menurut Hendrik, mengunjungi kantor adalah cara lain untuk melihat profesionalisme advokat yang bersangkutan.
Selain itu, ia menyarankan agar klien tidak pernah melakukan transfer uang atas nama pribadi. “Tidak ada pembayaran yang dilakukan sembunyi-sembunyi. Semua harus transparan,” katanya.
Baca Setiap Pasal Kontrak dengan Seksama
Banyak calon klien yang merasa sungkan atau terlalu percaya pada advokat mereka, sehingga tidak benar-benar memeriksa detail perjanjian. Hendrik menekankan bahwa calon klien harus membaca draft surat kuasa dan perjanjian jasa advokat dengan saksama, terutama mengenai biaya, hak, dan kewajiban kedua belah pihak.
“Jangan biarkan ketidaksesuaian muncul belakangan. Pastikan semuanya jelas dari awal,” ucapnya.
Simpan Bukti Pembayaran
Satu langkah sederhana yang sering kali terlupakan adalah menyimpan bukti pembayaran. Hendrik menegaskan bahwa klien wajib meminta bukti transaksi, baik berupa kwitansi untuk pembayaran tunai maupun tanda bukti transfer bank.
“Pastikan ada keterangan jelas tentang peruntukannya, sehingga tidak menimbulkan kebingungan di kemudian hari,” pesannya.
“Waspadalah terhadap Janji Manis”
Hendrik tak bosan mengingatkan: berhati-hatilah dengan janji manis. Dengan tegas ia berkata, “Jangan sampai sudah keluar uang tapi malah tertipu, dia bukan advokat beneran.”
Advokat gadungan sering kali menjerat korban dengan iming-iming hasil cepat atau garansi tertentu, sesuatu yang tidak etis dan tidak realistis dalam dunia hukum.
Melalui panduan ini, Hendrik Budiono berharap semakin banyak masyarakat yang terlindungi dari penipuan hukum.
Pilihan kuasa hukum yang tepat dan terverifikasi menjadi kunci agar masyarakat dapat menempuh jalur hukum dengan aman dan nyaman, tanpa rasa waswas akan tipu daya.
Dengan langkah-langkah yang jelas dan hati-hati, memilih advokat seharusnya tidak lagi menjadi sesuatu yang menakutkan. Jadi, seperti pesan Hendrik Budiono: “Jangan sampai tertipu!”